Juni Kehilangan
Juni dan kehilangan adalah perpaduan yang epik
Perlahan tapi pasti keheningan mengisi palung hati
Seperti kata Sapardi Djoko Damono "Hujan di Bulan Juni"
Benar-benar membasahi pelupuk mata ini..
Mengalir di hamparan pipi
Bermuara di bantal dan kering tertiup kipas angin
Diruang yang luas ini, dengan melodi yang mengingatkan padanya
Harusnya tak perlu banyak irama saat bersama hingga aku susah lupa...
Apa maksud Tuhan?
Mempertemukan, menjadikan indah
Lalu kini harus menanggung sesak bertubi-tubi
Kau beri cerita yang berbeda dari hangatnya kebersamaan...
Hujan di bulan Juni deras
Mengalir melalui kedua pelupuk mata
Dalam keheningan yang ditutupi oleh senyuman
Tuhan,, itu tidak mudah...
Menjadi baik-baik saja setelah keheningan ini menyiksa
Menjadi tertawa saat malam-malam panjang berair mata
Menguatkan yang lain saat hati sedang rapuh-rapuhnya
Sebenarnya ada apa? Mengapa kau pilih hamba?
Memang, tiada yang lebih tabah dari hujan di bulan Juni
"Dirahasiakan rintik rindunya kepada pohon berbunga itu"
Ia simpan, hingga tiada yang tahu
Pekanbaru, 22 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar