Juni Kehilangan
Juni dan kehilangan adalah perpaduan yang epik Perlahan tapi pasti keheningan mengisi palung hati Seperti kata Sapardi Djoko Damono "Hujan di Bulan Juni" Benar-benar membasahi pelupuk mata ini.. Mengalir di hamparan pipi Bermuara di bantal dan kering tertiup kipas angin Diruang yang luas ini, dengan melodi yang mengingatkan padanya Harusnya tak perlu banyak irama saat bersama hingga aku susah lupa... Apa maksud Tuhan? Mempertemukan, menjadikan indah Lalu kini harus menanggung sesak bertubi-tubi Kau beri cerita yang berbeda dari hangatnya kebersamaan... Hujan di bulan Juni deras Mengalir melalui kedua pelupuk mata Dalam keheningan yang ditutupi oleh senyuman Tuhan,, itu tidak mudah... Menjadi baik-baik saja setelah keheningan ini menyiksa Menjadi tertawa saat malam-malam panjang berair mata Menguatkan yang lain saat hati sedang rapuh-rapuhnya Sebenarnya ada apa? Mengapa kau pilih hamba? Memang, tiada yang lebih tabah dari hujan di bulan Juni "Dirahasia...